Kamu tahu apa yang dimaksud rahasia? Iya, sesuatu yang disimpan rapat-rapat tanpa ada yang tahu kecuali dirimu sendiri. Tapi rahasia kali ini kubagi dengan sahabatku. Apakah namanya masih rahasia? Biarlah, bagiku ini masih rahasia.Ah, itu tadi hanya sebersit pikiran yang mengantarku menuju pintu masuk Fakultas yang dulunya sempat dinamakan Fakultas Sastra. Pagi ini begitu menyenangkan, sama seperti pagi-pagi sebelumnya.
Tiba
sudah aku di tahun ketiga masa perkuliahan, bersama mereka yang memberikanku definisi bahagia. Aku bingung harus memulainya darimana. Yang kurasakan saat ini, kehidupan kuliah
kadang begitu sulit hingga membuat kata tidak lagi mampu meredam lelah, hingga
air mata pun jatuh sebagai gantinya. Namun bersama mereka, aku dapat merasakan
tawa setelah tangis yang begitu panjang. Segalanya bisa terjadi dengan mereka,
dari mulai yang konyol hingga yang begitu serius. Aku merasa begitu hidup. Mengenal
mereka seperti menemukan oase di tengah panasnya sahara. Sungguh melegakan. Mereka adalah ritme yang membuat hidupku lebih bernada. Mengenalkanku pada keindahan melodi sederhana yang ada karena daya bersama.
Mengenal
mereka, membuatku lupa dengan kata ‘sunyi’. Namun mengingatkanku tentang masa
depan, yang mungkin mengharuskan kita untuk tidak bersama lagi. Kita berlari
dengan arah yang berbeda, sesuai tujuan yang kita pernah bicarakan saat masih
duduk di bangku semester tiga.
Aku
sampai lupa dengan rahasia itu. Satu hal yang perlu kamu tahu, rahasia itu ada
diantara mereka dan kepada salah satu diantara mereka. Karena yang tahu tentang
ini hanya sahabatku, izinkan aku untuk kembali menyimpannya rapat-rapat.
Flash
Fiction ini dipersembahkan untuk NBC UI
No comments:
Post a Comment