Untuk setiap hati yang sedang sunyi, berbaringlah di atas sekawanan daun hijau
Kata orang, padang rumput namanya
Lalu menataplah ke atas, dimana lampu-lampu bumi berasal
Oh ya, kekelaman pun bermula dari sana
Jangan berhenti, terus menatap dan diam sejenak
Lihatlah ada sesuatu yang cerah di sela-sela kapuk putih keabu-abuan
Silau bukan?
Meskipun tidak sebagus warna kuning yang berasal dari cangkang telur
Angin menarik daun-daun tua bersamanya
Ada ikhlas di setiap yang terbang
Memberi kesempatan yang muda bergantian
Benang sari bahagia melayang-layang
Beberapa bersujud kepada angin
Sedikit banyak bantuannya menghidupkan generasinya
Awan menggulung-gulung
Doaku terus meluncur dengan papan harapan
Agar sesak ini tidak membusuk di dada
Gusar terus memerangi
Hingga burung-burung terbang pulang ke rumahnya
Terima kasih atas telinga serta keindahanmu
Obat gundah yang kuakui malu-malu
Tulisan ini dalam
rangka event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh @jungjawa dan
@unidzalika
(http://lomenulis.com/post/62784084100/lomba-menulis-dalam-bentuk-apa-pun-dl-31-okt-2013)
Sunday, October 13, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Sebab, alam semesta selalu setia memeluk jiwa-jiwa yang ringkih, hingga kembali pulih <3
Salam,
Gianta
Post a Comment