Huaaa kangen banget cerita-cerita disini. Sekitar dua bulan lalu, aku dan seorang teman jalan-jalan ke Jogja khusus untuk kulineran dan ngumpul sama kakak-kakak semasa tinggal disana beberapa tahun lalu. Jadinya liburan kemarin terasa santai banget, nggak ngejar tempat wisata yang lagi populer. Kita malah jalan-jalan di dalam kota aja dengan pakai jasa local guide supaya bisa mengenal sisi lain tempat-tempat yang punya nilai historis di Jogja.
Saat lagi jalan kaki dengan rute Kauman - Tamansari, kita malah nemuin beberapa tempat penjual makanan yang bisa dijadiin rekomendasi untuk kamu yg mungkin lagi berencana ke Jogja juga dalam waktu dekat.
1. Sate Kulit Ayam, Angkringan depan RS PKU Muhammadiyah
![]() |
Sate Kulit Ayam, Angkringan sebrang RS PKU Muhammadiyah |
Setelah makan angkringan, kita jalan kaki terus menelusuri wilayah Kauman. Tempat bersejarah yang menjadi saksi lahirnya Muhammadiyah. Yaaa, jadi belajar juga bagaimana dulu K.H. Ahmad Dahlan berusaha menyalakan cahaya melalui pendidikan bagi banyak orang yang memiliki keinginan belajar. Pemukiman di Kauman rasanya masih meninggalkan rasa magis. Beberapa bangunan masih memiliki sisa-sisa keterangan sejarah pemiliknya ataupun fungsi bangunan pada masa itu. Beberapa malah sudah dijadikan cagar budaya, sehingga kita dapat masuk dan mempelajari apa saja yang jadi poin-poin penting perjuangan di masa itu.
Wilayah Kauman ternyata cukup luas juga untuk ditelusuri, sampai akhirnya kita jalan terus menuju Tamansari melalui pintu dari sisi Pasar Ngasem. Saat itu, Jogja lagi panas-panasnya. Jadi ada keinginan untuk mampir sebentar di cafe yang tampak menarik, berada di antara Pasar Ngasem dan Tamansari. Cukup tersembunyi, tapi anehnya tetap ramai. Pengunjung yang datang kebanyakan wisatawan asing.
![]() |
Watercastle Cafe Tamansari Yogyakarta |
Kita memilih untuk duduk di area teras, supaya bisa kena angin aja hihihi. Interior cafe ini pun banyak menggunakan barang-barang antik. Wondering kalau ibu-ibu yang kesini, pasti senang! :p
2. Minuman Segar di Watercastle Cafe Tamansari
![]() |
Mix Juice dan Mango Lassy, Watercastle Cafe Tamansari |
Kemudian kita memilih kedua minuman di atas untuk menghilangkan dahaga yang sudah terlampau parah. Hahaha. Kelihatannya sama ya? Padahal keduanya punya komposisi berbeda. Yang pertama ada Mix Juice, hasil mix dari ginger, orange, dan banana. kebayang gak gimana rasanya? Segar tapi juga melegakan karena ada jahenya. Minuman lainnya itu Mango Lassy, cocok buat yang mau nyobain minuman segar slash agak kecut. Karena minuman ini terdiri dari mangga dan yogurt. Kedua minuman menyegarkan itu harganya Rp18.000,- dan Rp20.000,-. Duh kan, jadi pengen lagi!
Selesai minum di Watercastle Cafe, kita langsung masuk ke wilayah Tamansari dengan bantuan local guide juga. Bookkk, ternyata Tamansari luas juga wilayahnya. Di sana jarang banget ada marka site Tamansari padahal jarak antara satu site ke site lain itu cukup jauh dan melewati pemukiman penduduk. Jadi kalau mau kesana, better pakai jasa guide aja supaya bisa puas eksplor sampai pelosok-pelosoknya. Rasanya tenaga habis juga, keringetan juga bau matahari tapi puas banget jalan-jalan.
Kebetulan kita menginap di wilayah Prawirotaman, dekat sama beberapa resto dan cafe yang memang menarik karena menunya. Jadilah kita berniat untuk makan gelato dulu di kedai yang namanya kayaknya udah dikenal banget. Tebak dimana? Tempo Gelato. Heuheu.
3. Gelato in Cone, Tempo Gelato Prawirotaman
Gelato disini so far terbaik lah di Jogja, karena sebelumnya kita udah pernah cobain juga yang mirip-mirip konsepnya. Secara pilihan gelato. suasana tempat, dan harganya sih Tempo Gelato serve it better. Ada dua pilihan jenis gelato yang bisa dipilih, yaitu dairy (mengandung susu) dan sorbet (buah-buahan). Kita sempat nyobain dua-duanya, dan merasa kalau lebih enak yang dairy deh. Karena sorbet yang kita pilih tuh rasa kiwi, jadi rasanya beneran persis kiwi yang asam kecut segar. Jujur sih gak kuat! Haha. Yaudah, nanti-nanti kalau kesini lagi pilih yang dairy aja. Anyway satu cone dengan 2 scoop harganya Rp20.000,- aja guys.
Es krim benar-benar bisa jadi mood recharger banget. Setelah itu, kita balik ke hotel sekaligus ketemuan sama teman sambil leyeh-leyeh. Sambil pesan makanan via go-food aja karena udah capek banget dari pagi keliling panas-panasan shay.
Keesokan harinya kita jalan-jalan ke kawasan Malioboro, tentunya untuk cari oleh-oleh dan makanan enak (lagi). Salah satu yang pasti kita kunjungi saat di Jogja itu Pempek Legendaris. Kok ke Jogja makan pempek? Gak salah?
4. Pempek Ny. Kamto, Hero Malioboro Mall
![]() |
Pempek Ny. Kamto |
Rasanya memang agak lucu juga saat menemukan pempek enak ini di Jogja. Terletak di area makanan di Hero Supermarket, ada beberapa menu yang ditawarkan. Kita memang udah suka pempek Ny. Kamto, jadi kita pesan ini. Favorit kita selalu pempek kapal selaam dengan ukuran besar, harganya Rp14.000,-. Disediakan juga cuko palembang yang aku sukaaa banget karena jarang nemuin cuko dengan rasa se-Palembang ini. Pempek ini konon katanya jadi pempek terenak di kota Jogja dan memiliki beberapa cabang. Yaaah nggak heran sih, kenapa banyak orang yang jadiin ini sebagai oleh-oleh dari Jogja. 😋
Saat masih jalan-jalan di sekitar Malioboro. aku jadi ingat soal lumpia depan Hotel Mutiara yang katanya legendaris karena enak. Yaudah kita langsung kesana dan ternyata antre guys. Seramai itu.
5. Lumpia Samijaya, Hotel Mutiara Malioboro
![]() |
Lumpia Samijaya, Hotel Mutiara |
Ini dia yang enaknya dimakan pas lagi panas-panasnya baru keluar dari penggorengan. Bedanya dengan lumpia umumnya, lumpia yang ini gak pakai rebung sebagai isiannya. Kebetulan aku memang gak suka rebung, jadinya super happy saat makan lumpia ini. Ada taburan bawang putih dan cabe rawit sebagai pelengkap. Lumpia ini bisa dibilang legenddaris karena sudah ada sejak tahun 1976. Wow! Harganya pun terjangkau banget, Rp4.000,- aja untuk lumpia biasa dan Rp4.500,- untuk lumpia dengan telur puyuh. Akhirnya aku juga beli untuk dibawa pulang ke Jakarta. Yep, lumpia matangnya bisa tahan selama 24 jam. Kalau lumpia mentahnya malah gak bisa lama-lama. Heheu.
Kuliner lainnya yang kita cobain saat liburan kemarin adalah Gudeg Sagan. Yay akhirnya makan gudeg!
![]() |
Gudeg Sagan |
Jadi ini adalah gudeg kedua setelah Yu Djum yang pernah aku coba di Jogja. Buatku, gudeg sagan ini masuk ke dalam kategori gudeg basah yang nggak terlalu manis. Soal rasa, udah pasti enak banget. Harga seporsi dengan ayam paha cukup Rp30.000 aja. Ayamnya empuk, kreceknya lembut, dan kok ada daun singkong yah? Haha tapi enak juga. Kalau aku lebih suka Gudeg Yu Djum karena prefer yang manis-manis huehehe. Tapi teman aku malah lebih suka Sagan. Yah jadi balik ke preferensi masing-masing. Kalau kamu team #GudegManis atau #GudegJanganManisManis? 😉
Last but not least, kita sempat cobain menu yang legendaris juga last minute sebelum balik ke Stasiun untuk pulang.
7. Soto Sampah, Kranggan
![]() |
Soto Sampah Kranggan |
Anyway seluruh makanan di atas juga kita review di instagram @makanharusenak. Kita juga banyak review makanan-makanan enak yang ada di Bekasi Jakarta. and more cities to come. Difollow yah! :p
Terima kasih sudah mampir. Wassalamualaikum.
2 comments:
Hi retno! Baca postingan kamu yang ini aku jadi kangen jogja. Pake banget! Aslik!
meskipun hampir tiap tahun ke jogja masih banyaaak banget spot2 kece yg belum dimampirin. heheh bahkan aku belum ke tamansari loh. Sedih yah?
thankuuu infonyaa banyak bgt yg mesti aku icip2 nih
Wah ifaaa, wajib banget ke Tamansari kalo ke Jogja lagi :D Super seru walau capek karena luas banget areanya.
Post a Comment